Karya Wyaz Ibn Sinentang
Bulan kesiangan. Fajar telah mencumbu peluh bumi. Hanya saja matahari masih sabar menanti perginya bulan. Entah apa yang dikerjakan bulan hingga kesiangan. Kantuk belum juga mau beranjak dari kelopak mata, semalaman hingga menjelang adzan Subuh imsonia tak mau kompromi.

Hmm, terasa aroma nikmat menggoda indra penciumanku. Seperti aroma seduhan White Coffee favoritku. Cuma seorang yang tahu persis cara membuat dan menyajikannya. Bulan – ya Bulan, gadis fantasiku dari Amor Cafe. Dia tahu betul kesukaanku, bahkan hingga detil.

Bukannya Bulan kesiangan? Kuperhatikan sekitar, tak ada tanda-tanda kehidupan. Sebongkah Kecubung di sudut kamar, pemberian kolegaku dari pedalaman. Lainnya, celana serta kemeja berserakan. Buku-buku berantakan. Tentunya cawan bekas seduhan White Coffee tadi malam.

Kembali lagi ke aroma tadi, sepertinya nikmat sekali walau hanya bau saja. Karena ketika kita menikmati White Coffee, cita rasa yang pertama adalah wangi atau aromanya, itu ukuran kenikmatanku. Dan hanya seorang yang paham betul, Bulan. Gadis manis penyeduh kopi dari Amor Cafe. Gadis fantasiku. Jangan heran, Amor Cafe juga rekayasa ilusiku. Ini ada hubungannya dengan imsonia yang kuderita.

Kusibak gorden kamar. Di luar sana juga sepi tak ada siapa pun. Sepi. Seperti di dalam hutan belantara. Jangan heran, karena aku tinggal di rumah sepetak ini sendiri, tiada kawan. Orangtua sudah meninggal. Tunggal tak bersaudara.

Petakan ini terletak di ujung kampung, jauh dari hingar bingar dunia. Sekelilingnya masih hutan perawan pula.
Aroma itu datang lagi menggoda diiringi. Wanginya kian menyengat penciuman, melekat di ujung hidung. Kali ini luar biasa. Tak lazimnya waktu-waktu kemarin, sayup terdengar lantunan sajak cinta. Suara lembut mungil, itu suara Bulan. Di mana dia? Dari mana saja dia sepagi ini?

Dan tiba-tiba sebuah sentuhan mendarat di pundakku. Agak sedikit kaget kutoleh asal sentuhan lembut itu. O – ternyata gadis fantasiku dengan secawan seduhan White Coffee ala Amor Cafe, tersenyum tipis. Tatapannya sendu, tak seperti biasanya. Lantas disodorkannya minuman favoritku tadi. Dengan mesra kusambut. Betapa nikmatnya, sepagi ini mereguk White Coffee spesial.

Wajah Bulan cemberut. Pasti ada sesuatu yang diingininya dariku. Hmmm, aku lupa, aku pernah berjanji untuk mengikuti ajakannya ke Amor Cafe. Selama ini memang aku tak pernah ke sana, seperti apa bentuk nyatanya pun aku tak tahu. Karena destinasi itu rekayasaku saja, begitu pula dengan Bulan. Tapi kenapa Bulan bisa nyata hadir di sampingku setiap timbul hasrat untuk menikmati White Coffee. Halusinasikah? Tidak, gadis fantasiku nyata-nyata ada. Coba kucubit lengannya dengan perlahan. Setengah kaget dia mengaduh kesakitan. Nah, berarti benar gadis itu nyata ada.

Bahagia bisa bersama Bulan, dia sangat spesial di kehidupanku yang sunyi. Aku tak terbiasa dengan suasana keramaian. Makanya kupilih kampung ini sebagai tempat tinggal. Tak banyak rumah di sini. Warganya pun hanya segelintir, kebanyakan merantau ke Negeri Jiran jadi TKI. Padahal kalau mau, di sini lahannya subur untuk bercocok tanam, bahkan bisa dikelola menjadi tempat wisata. Tapi kembali lagi kepada kemampuan dan daya pikir mereka, mereka masih terbelakang.

Bulan tercenung melihat tingkahku. Reflek kupandangi wajah imutnya, dia tampak jengah. Kelihatan dari perubahan raut mukanya yang merah merona.

Kugenggam jemarinya. Diam tak menolak. Dipandanginya genggaman jemari kami. Lantas dilepaskan segera. Kubiarkan. Tanpa sepatah kata kami bertemu. Seperti di film-film bisu jaman orangtuaku dulu. Itu berlangsung setiap kami bertemu, dan lebih banyak ke bahasa isyarat. Entah mengapa. Tapi aku enjoy saja, yang penting kehadiran Bulan bersama White Coffee seduhannya. Asmara terkadang penuh misteri.

Jam menunjukkan pukul 08.45 Wiba. Aku paham benar, Bulan pasti ingin berlalu dari hadapanku. Saat jam mengarah ke angka itu, dia akan pamit pulang meninggalkanku kembali ke Amor Cafe. Sebelum beranjak pergi dia sempat memberikan lipatan kertas kepadaku. Kemudian dia memberikan isyarat kepadaku agar menutup mata. Aku paham benar itu. Dia tak mau diketahui kemana jejaknya.

Kertas itu berisi ajakan Bulan kepadaku untuk menyambangi Amor Cafe malam Minggu besok, katanya akan ada acara fenomenal. Ya – menarik sekali. Kebetulan aku belum pernah menginjakkan kaki ke sana. Padahal tempat itu rekayasaku sendiri. Apalagi aku sudah berkali-kali janji kepadanya untuk ke Amor Cafe, tapi tak pernah sempat-sempat.

-*-*-

Remang malam di Amor Cafe. Letaknya jauh masuk ke dalam belantara. Melewati beberapa natai. Menerabas semak belukar. Tak ada jalan beraspal, yang ada hanya jalan tikus. Tak membuat niatku surut untuk menyambangi tempat ini. Pondok sederhana beratapkan rumbia. Diterangi cahaya lilin merah. Itulah sekilas gambaran Amor Cafe, jauh dari yang kukhayalkan.

Cuma yang membuatku heran dan bertanya-tanya, mengapa sepi, kemana pengunjung lainnya. Ketika hal itu kutanyakan pada Bulan, dia bilang ini acara spesial antara aku dan dia. O – luar biasa cara dia menghormati dan memanjakanku. Dia tahu aku tak suka keramaian. Sayup terdengar lantunan instrumentalia musik klasik. Suasana kian romantis. Kami nyantai di luar pondok, saling berhadapan dengan secawan White Coffee kesukaanku.

Performance Bulan malam ini agak beda dari biasanya. Menggunakan blouse berwarna Merah Darah dengan tali satu. Rambut blonde tergerai. Tampak seksi. Sorot matanya tajam menatap lekat ke arahku. Musik terus menggelayut syahdu dibalut sunyinya suasana. Kami sama-sama diam bagai patung. Tak ada cakap, tak ada cerita. Sesekali hanya isyarat batin bermain.

Tiba-tiba dia menarik tanganku beranjak menuju sebuah tempat, letaknya persis di belakang cafe. Wuih – sebuah pemandangan indah serta menakjubkan. Taman dengan beraneka warna bunga, di tengahnya terdapat sebuah kolam. Uniknya lagi, ternyata kolam tersebut tidak berisi air, melainkan seduhan White Coffee. Aromanya membuatku ingin terjun ke dalamnya. Sementara Bulan tersenyum menyaksikan tingkahku. Saat aku hendak menyeburkan diri ke kolam itu, dia menangkap tanganku seraya menggelengkan kepala. Belum waktunya menurut dia. Tunggu saat pukul 00.00 baru aku bisa berendam di kolam itu, kata Bulan tentunya melalui isyarat.

Masih empat jam lagi harus menunggu. Tapi tak mengapa, biar lama menunggu asal didampingi gadis fantasiku.
Untuk mengisi waktu kami berdansa diiringi musik klasik. Suasana semakin larut semakin mesra. Bulan lebih banyak berdiam diri, tak pernah ada sepatah kata pun terlontar. Wajahnya dingin dengan senyum tipis. Gadis ini agak misterius. Kami berkomunikasi lewat isyarat. Awalnya aku bingung, namun lama kelamaan terbiasa.

Tiba saat yang kunantikan, tepat pukul 00.00 tanpa ba bi bu aku lari ke arah kolam dan langsung nyebur. Bulan melongo saja tanpa berusaha menahan laju keinginanku. Luar biasa, berendam, kemudian bermain-main menikmati aliran White Coffee, sungguh petualangan yang menyenangkan. Lama juga aku berendam di kolam White Cooffee. Saking asyiknya, aku lupa dengan keberadaan Bulan. Aku tersadar, berusaha memandang ke arah di mana terakhhir kali kami berdansa. Tak ada Bulan. Mataku berkeliaran mencari-cari ke setiap penjuru, namun gadis fantasiku tak ada. Bayangannya pun juga tak tertinggal.

Aku mulai was-was. Dan ternyata pondok remang, Amor Cafe, tiba-tiba turut menghilang.Tak meninggalkan bekas, yang tinggal di hadapanku kini rerimbunan semak belukar lebat. Sebuah batu cadas besar berlumut kokoh di tempat kami berdansa tadi. O – masyaAllah! Kolam tempat aku berendam pun berubah. Tadinya dialiri oleh White Coffe wangi berwarna cream, tiba-tiba berubah menjadi merah pekat seperti warna blouse yang dikenakan Bulan. Baunya amis. Bau darah. Kepalaku mulai berputar. Pusing mencium aroma yang ternyata berasal dari genangan darah. Entah darah apa ini. Dalam hitungan detik aku tak ingat apa-apa lagi. (Bumi Ale-Ale, Mei 2016)

Catatan:
Natai – lembah

21 thoughts on “Misteri White Coffee Amor Cafe”
  1. I’m on business http://tiava.in.net/ tiava porn In a press conference ahead of his talk, Nohl suggested that some of the wireless carriers are quite simply making poor technological decisions in order to save money. A number of network operators have already resolved the underlying vulnerability that Nohl’s demonstration exploited. Other operators scoffed at or even refused to examine his research, claiming – for various reasons ranging from the use of encryption to a false belief that their cards did not communicate via OTA in the first place – that their SIM cards were not affected by Nohl’s work.

  2. A staff restaurant http://rulertube.fun/ ruler porn tube Officials also cautioned that, in the event of a prolonged shutdown, the “Pay Our Military Act” did not allow for the Defense Department to buy new supplies necessary for many Pentagon employees to do their jobs.

  3. International directory enquiries http://ghettotube.in.net/ ghetto tube Pier 62, where they set sail down the Hudson with their personal chef. The hit-makers’ ship cut the engines in front of the Statue of Liberty around sunset and shared what was surely a special moment. Of course, we wouldn’t know because our invite apparently got lost in the mail.

  4. Some First Class stamps http://xvideos.doctor/ xvideos porn “Our home has been (in New York); my kids are engrossed in schools here,” Girardi said. “We haven’t lived (in Chicago) since 2006. … My father’s gone, my mother’s gone; there’s not as much there as there used to be.” 

  5. Children with disabilities http://xnxx-xnxx.space/ xnxx anime Mind the gap between Hayden Panettiere and Wladimir Klitschko! The “Nashville” star, her on-again beau and their height differential were spotted on the beaches of Hollywood, Florida on March 30, 2013. Panettiere and Klitschko packed on the public displays of affection just days after being rumored to be engaged. The pint-sized actress and her boxer beau have a long and rocky history, but the two are clearly back together … and Hayden’s been wearing a new, flashy diamond ring.

  6. We went to university together http://xnxx-xnxx.space/ xxx xnxx “The cause of none of them is known,” Hamlin says. “The first thing you look for is, did they happen for similar reasons. All three were in the landing mode, but by itself that doesn’t tell us anything.”

  7. good material thanks http://rulertube.fun/ ruler tube Pakistan has suffered a spate of bombings since Prime Minister Nawaz Sharif was sworn in last month, underscoring the challenges he faces in taming sectarian violence as well as an escalating Taliban-linked insurgency.

  8. Can I call you back? http://xnxx-xnxx.site/ www. xnxx video com In Twitter’s initial public offering prospectus, which was made public last week, there was only an oblique mention of protecting speech. The company said its corporate mission was to facilitate the dissemination of “ideas and information instantly without barriers,” and that “our business and revenue will always follow that mission in ways that improve – and do not detract from – a free and global conversation.”

  9. Do you know each other? http://rulertube.fun/ ruler porn tube Prince Saud spoke to reporters before joining other Arab foreign ministers in a meeting in Cairo on Sunday about the Syrian crisis. The night ended with an Arab League statement that appeared substantively no different from past statements by the 22-nation Arab group on the topic of international intervention for Syria. Ministers called for international action under the United Nations and in accord with international law to stop Mr. Assad’s forces from killing Syrian civilians.

  10. My battery’s about to run out http://xvedio.in.net/ xvdios
    The single also climbed back to No. 1 on Billboard’s Digital Songs chart this week after being knocked off by One Direction’s “Best Song Ever” last week. “Blurred Lines” sold 400,000 downloads this week, bringing its total digital tally to 4.2 million since its release in March.

  11. Could you ask her to call me? http://egotastic.in.net/ egotasticallstars.com Labour claim Lynton Crosby, the Conservatives' election strategist, has influenced government decisions on plain cigarette packaging and minimum alcohol pricing but would “escape” having to register his commercial interests under the plan.

  12. Could you tell me the number for ? http://lamalinks.fun/ lama nudes
    Just like Susan, my list for living is about taking back some control. When you're told that you could die soon, many of your future plans are shattered. Life revolves around tests, treatments and trying desperately to feel well.

  13. I’ve been made redundant http://keezmovies.in.net/ keezmovi
    Sarna leaders said the depiction was a sinister attempt to confuse local people into believing she was a tribal woman in the hope that they would trade their belief in ‘Mother Nature’ for faith in ‘Mother Mary.’ The threat comes amid rising tensions in the area over missionary activity and fears among tribal leaders that growing numbers are converting to Christianity.

  14. I work for a publishers http://fatmomtube.in.net/ fat mom tubes Ross, the veteran judge who inexplicably scored Floyd Mayweather Jr.’s superb effort against Saul Alvarez a draw on Saturday, has taken an indefinite leave of absence from the Nevada State Athletic Commission and has probably worked her last fight after receiving an avalanche of criticism for her performance, according to the Las Vegas Review-Journal.

  15. Could you please repeat that? http://femjoy.in.net/ femjoyhunter Seattle dominated the first half yet led only 17-10 at the break. Arizona, coming off a 32-20 loss at San Francisco on Sunday, took the opening kickoff and made it to its 40 before Tony McDaniel burst through virtually untouched to sack Palmer for a 14-yard loss. Seattle took the ensuing punt and needed just five plays to go 83 yards.

  16. this post is fantastic http://kratom.in.net/ urban ice organics kratom Shares of the world’s No.1 Internet search engine jumped 8 percent to $959.65 in after-hours trading on Thursday, after it reported a 23 percent rise in revenue from its Internet business, excluding fees paid to partners, of $10.8 billion in the third quarter.

  17. The National Gallery http://lamalinks.fun/ lamalink In a bid to stave off unrest amid intensifying protests, particularly in the capital, secular coalition partners of Tunisia’s ruling Islamist party said they were in talks to reach a new power-sharing deal.

  18. I never went to university http://xnxx.photography/ xnxx porn
    “I was happy when I hit it — not because I hit a home run but because it gave our team the lead,” Gomi said. “I was just trying to get on base, so I let the ball come in deeper. That’s why it went to right field.”

  19. Could I have a statement, please? http://thisav.fun/ thisav.com Facing the likelihood of delivering a stillborn baby, the couple decided to move ahead with unproven treatment by amnioinfusion at Johns Hopkins Hospital in Baltimore. Every week for five weeks, doctors injected saline into the womb to give the infant’s lungs a chance to develop.

  20. What’s your number? http://myvidster.fun/ myvidster gay
    Ryan still would not reveal whether McKnight suffered a concussion last week, though the running back missed Saturday’s scrimmage and the ensuing practices with a head injury. The Jets said McKnight is going through league protocol for head injuries.

Tinggalkan Balasan ke Valentin Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *